

Sumber Arus Searah–Makalah
KATA PENGANTAR
Alhamdullah puji syukur atas kehadirat Allah swt yang senantiasa memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada tara kepada makhluknya terutama manusia. Demikian pula salam serta salam kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh kita sampai akhir zaman. Yang dengan keyakinan itu kami dapat menyelesaikan makalah yang kami susun dengan tepat waktu.
Disadari betul bahwa kami sebagai bagian dari seluruh makhluk Tuhan yang dhaif yang sudah pasti secara sosial sangat membutuhkan bantuan dari orang lain. Oleh karena itu, kami ucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan penulisan makalah ini.
Akhirnya, kami dengan tangan terbuka menerima kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah kami kedepannya.
Demikian semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Lemahsugih, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Arus Searah ................................................. 2
2.2 Sumber-sumber Lisrik arus searah .............................................. 3
A. Elemen Elektrokimia ............................................................. 3
B. Generator Arus Searah .......................................................... 4
C. Termoelemen ......................................................................... 4
D. Sel Surya (Solra Cell) ............................................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 6
3.2 Saran ........................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Cahaya lampu dihasilkan dari energi listrik. Untuk mengalirkan muatan listrik dari katoda ke anoda membentuk siklus yang tiada henti sumber tegangan harus mengerluarkan energi. Energi ini diperlukan untuk menggerakan muatan-muatan listrik di dalam lampu, yang terindikasi dengan nyala lampu. Nyala lampu terjadi karena muatan-muatan listrik menimbulkan energi kalor ketika melalui kawat filament lampu.
Dari contoh lampu tadi kita dapat tentang adanya beda potensial dalam muatan listrik. Satuan beda potensial adalah volt (V). Dan dalam mengukur besarnya ggl atau beda potensial, kita dapat menggunakan multimeter. Pada multimeter saklarnya di tunjukkan pada tulisan DC V atau AC V. DC adalah arus listrik searah, sedangkan AC arus listrik bolak-balik. AC dan DC sering kali kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pemakaian AC dan DC tidak bisa sembarangan kita harus memperhitungkan kekuatan listrik tersebut atau daya listrik yang di miliki semua benda elektronik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud arus listrik searah?
2. Apa yang dimaksud sumber arus listrik searah?
3. Apa saja yang termasuk sumber arus listrik searah?
4. Bagaimana penjelasan dan cara kerja masing-masing benda yang dikategorikan sebagaiu sumber arus listrik searah?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Arus Searah
Sebelum kepada sumber arus searah ada baiknya kita mengenal terlebi dahulu apa itu arus searah. Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah.
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Contoh dari penggunaan listrik arus searah yaitu penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (dibuat oleh Thomas Alfa Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Generator komersiel yang pertama di dunia juga menggunakan listrik arus searah.
Di tahun 1883, Nicola Tesla dianugerahi hak paten untuk penemuannya, arus bolak-balik fase banyak. Pada bulan Mei 1883, dia menyampaikan kuliah klasik kepada The American Institute of Electrical Engineers:”A New System of Alternating Current Motors and Tranformers.”
Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di zaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik.
Walaupun begitu, pada saat pertama peluncuran arus listrik bolak-balik, arus listrik searah masih tetap digunakan. Bahkan, ada yang tidak mau menerima arus bolak-balik.
Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus searah (DC) dapat dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang disebut Power Supply atau Adaptor.
Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen diode yang dapat berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC).
2.2 Sumber-Sumber Listrik Arus Searah
Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus listrik tetap terhadap waktu dan arah tertentu disebut sumber-sumber listrik arus searah. Sumber listrik arus searah dibagi menjadi empat macam.
A. Elemen Elektrokimia
Elemen elektrokimia adalah sumber listrik arus searah dari proses kimiawi. Dalam elemen ini terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Elemen elektrokimia dapat dibedakan berdasarkan lama pemakaiannya sebagai berikut.
1. Elemen Primer
Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang memerlukan penggantian bahan setelah dipakai. Contoh elemen primer adalah Elemen Volta. Elemen volta adalah sejenis baterai kuno yang diciptakan oleh Alesandro Volta.. Elemen volta masih diterapkan sampai saat ini. Meskipun bentuknya sudah dimodifikasi. Elemen volta terdiri atas 2 elektroda dari logam yang berbeda yang dicelupkan pada cairan asam atau larutan garam. Pada zaman dahulu, cairan asam atau garam tersebut berupa kain yang dicelup dalam larutan garam/asam.
2. Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak memerlukan penggantian bahan pereaksi (elemen) setelah sumber arus habis digunakan. Sumber ini dapat digunakan kembali setelah diberikan kembali energi (diisi atau disetrum).
Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator (aki). Akumulator adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan Tegangan Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari aumulator adalah berdasarkan proses kimia.
B. Generator Arus Searah
Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak (mekanis) menjadi energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
a. Generator penguat terpisah
b. Generator shunt
c. Generator kompon
Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Prinsip kerja generator ini adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet yang terjadi pada kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).
C. Termoelemen
Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada tahun 1826.
Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu antara A dan B, semakin besar arus yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan relatif kecil, termoelemen belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
D. Sel Surya (Solar Cell)
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.
Jika pelat foil alumunium terkena cahaya matahari, maka pelat alumunium akan panas dan diteruskan ke pelat silikon. Silikon bersifat semikonduktor, sehingga pada suhu yang tinggi, elektron-elektron akan terlepas dan menempel pada foil alumunium dan muatan-muatan positifnya menempel pada foil besi. Jika kedua foil dihubungkan melalui rangkaian luar, maka akan menimbulkan aliran elektron. Ini karena pada kedua foil tersebut, terdapat perbedaan potensial. Potensial yang dibangkitkan oleh sel surya sangat kecil sehingga membutuhkan banyak sekali sel Sel surya juga terlalu mahal sehingga penggunaannya sangat terbatas pada alat-alat tertentu saja.
Besar arusnya pun sangat bergantung pada intensitas cahaya yang menembus pelat, jumlah sel yang ada, dan luas penampang yang terkena cahaya. Contoh barang yang telah menggunakan tenaga surya yaitu, mobil listrik tenaga surya dan sumber energi pada satelit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang bisa kita ambil dari pembahasan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Yang dimaksud dengan sumber listrik arus searah (DC) adalah alat/benda yang menjadi sumber listrik arus searah (DC) dan menghasilkan arus DC secara permanent.
2. Sumber arus searah yang dikenal secara luas menjadi 4 kategori yaitu Elemen Elektrokimia, Generator atus searan, termoelemen dan sel surya.
3.2 Saran
Dalam pemanfaatannnya arus searah memberikan banyak manfaat untuk kehidupan manusia terutama dengan besarnya dan mudahnya pemanfaatan energy tersebut dalam kehidupan sehari-hari mengingat semua benda sekarang membutuhkan listrik. Dengan demikian, kita harus bisa mengembangkan penemuan-penemuan yang akan bisa menambah manfaat dari arus searah ini supaya menjadi lebih banyak, lebih praktis dan murah.
DAFTAR PUSTAKA
http://elektron.snob.tv/t53-arus-listrik-dc-dan-ac
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/12/mengenal-peralatan-instalasi-listrik.html
http://perawatanrtdonto.blogspot.com/2012/12/cara-menyambung-kabel-listrik-ke.html
Ilmuwan Muslim Pada Masa Daulah Abbasiyah–Makalah
Ibnu Sina |
Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami berhasil menyelesaikan pembuatan makalah ini. Shalawat serta salam semoga ditetapkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan sampai kepada kita selaku Ummatnya.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam terselesaikannya makalah ini. Baik itu berupa bantuan tenaga maupun pemikiran. Mudah-mudahan Allah membalas kebaikan kalian semua. Aaamiin.
Makalah ini berisi tentang pendeskripsian mengenai Tokoh-tokoh ilmuwan besar dengan kontribusi yang luar biasa terhadap ilmu pengetahuan yang hidup pada masa Dinasti Abbasiyah.
Akhirnya, penulis berharap semoga karya kecil ini bisa memberikan manfaat bagi semua yang membacanya.
Lemahsugih, 13 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Ibnu SIna ..................................................................................... 2
B. Ibnu Rusd’ ................................................................................... 4
C. Abu Ali AL-Hasan Ibnu Haytam ................................................ 6
D. Al-Faragni .................................................................................... 8
E. Ibnu Al-Baitar ............................................................................. 10
F. Abu Hasan Ali Al-Mas’ud .......................................................... 12
G. Al-Khawarizmi ............................................................................ 13
BAB III PENUTUP
A. Kesmpulan ........................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan istilah “The Golden Age”. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Bani Abbas mewarisi imperium besar Bani Umayah. Hal ini memungkinkan mereka dapat mencapai hasil lebih banyak, karena landasannya telah dipersiapkan oleh Daulah Bani Umayah yang besar. Menjelang tumbangnya Daulah Umayah telah terjadi banyak kekacauan dalam berbagai bidang kehidupan bernegara; terjadi kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para Khalifah dan para pembesar negara lainnya sehingga terjadilah pelanggaran-pelanggaran terhadap ajaran Islam, termasuk salah satunya pengucilan yang dilakukan Bani Umaiyah terhadap kaum mawali yang menyebabkan ketidak puasan dalam diri mereka dan akhirnya terjadi banyak kerusuhan .
Bani Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal memberikan toleransi kepada berbagai kegiatan keluarga Syiah. Keturunan Bani Hasyim dan Bani Abbas yang ditindas oleh Daulah Umayah bergerak mencari jalan bebas, dimana mereka mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan Daulah Umayah dan membangun Daulah Abbasiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ibnu Sina
Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali Husain bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Sina. Dikalangan masyarakat barat ia dikenal dengan nama “Avicienna”. Selain sebagai ahli kedokteran, Ibnu Sina juga dikenal sebagai filosof, psikolog, pujangga, pendidik dan sarjana Muslim yang hebat.
Ibnu Sina lahir pada bulan Shafar 370 H atau di bulan Agustus 985 M. Keluarga Ibnu Sina kebanyakan bekerja dengan mengabdi pada negara. Ayahnya bekerja di pemerintahan, selain itu juga sebagai pendidik.
Ibnu Sina beruntung lahir di keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Sejak kecil sang ayah mengajarinya untuk cinta ilmu. Oleh sang ayah, Ibnu Sina diajari Qur’an dan Sastra. Seorang guru pun didatangkan khusus untuk mengajari Ibnu Sina menghafal Al Qur’an. Di usia 10 tahun Ibnu Sina telah berhasil menghafal isi Al Qur’an dan mendalami berbagai karya sastra.
Ibnu Sina belajar filsafat dari Abu Abdillah an-Natili, seorang filosof kenamaan yang kebetulan sedang berkunjung ke Bukhara. Beliau diminta ayah Ibnu Sina tinggal di kediamannya untuk mengajarkan filsafat pada anaknya. Dalam waktu yang singkat Ibnu Sina berhasil menguasai filsafat sehingga membuat kagum gurunya.
Tetapi sebelum itu, Ibnu Sina sudah tekun mempelajari ilmu fiqih dari seorang ulama besar bernama Ismail yang tinggal di luar kota Bukhara. Dengan semangat yang tinggi, Ibnu Sina tidak keberatan harus bolak-balik ke rumah gurunya. Kecerdasan Ibnu Sina semakin terlihat saat beliau berusia 16 tahun. Ia sudah sanggup menerangkan kembali pada gurunya isi dari buku Isagoge (ilmu logika), buku al-Mages (ilmu astronomi kuno) dan buku Ecludis (ilmu arsitektur).
Beliau memang benar-benar murid yang cerdas. Di depan guru-gurunya, ia dapat menerangkan rumus-rumus dan berbagai kesulitan yang terdapat dalam buku-buku tersebut. Bahkan konon dalam bidang ilmu astronomi (perbintangan), beliau sudah sanggup menciptakan sebuah alat yang belum pernah dibuat para ahli sebelumnya.
Setelah berhasil mendalami ilmu-ilmu alam dan ketuhanan, Ibnu Sina pun merasa tertarik untuk mempelajari ilmu kedokteran, mulai mendik di bidang kedn, sehingga dalam waktu singkat ia meraih hasil yang luar biasa. Berkat ketekunan dan semangatnya yang tinggi dalam mempelajari ilmu tersebut, Ibnu Sina sanggup mengobati orang-orang yang sakit.
Semakin lama nama Ibnu Sina semakin terkenal, bukan saja disekitar Bukhara melainkan juga diberbagai pelosok wilayah. Orang-orang yang tertarik di bidang kedokteran mulai mendatangi Ibnu Sina untuk menimba ilmu darinya. Mereka juga mengadakan eksperimen-eksperimen mengenai berbagai cara pengobatan dibawah pengawasan dan bimbingan Ibnu Sina.
Tetapi Ibnu Sina tidak mau menjadikan ilmunya alat untuk mencari kekayaan dunia. Ia mau mengajar dan menolong orang-orang sakit ikhlas karena Alloh dan terdorong rasa kemanusiaannya. Ia merasa yakin bahwa apa yang dilakukannya akan mendapat pahala di sisi Alloh diakherat kelak. Ibnu Sina menghabiskan waktunya untuk mengadakan penelitian-penelitian, menulis dan membaca buku-buku yang bermanfaat bagi kemajuan berbagai ilmu.
Konon suatu hari Amir Nuh bin Nasr menderita sakit keras. Mendengar kehebatan Ibnu Sina, ia diminta datang untuk mengobatinya. Setelah diobati, iapun sembuh. Bukan main gembira hatinya. Dan sejak itulah Ibnu Sina akrab dengan sang Amir yang ternyata memiliki perpustakaan yang sangat lengkap di daerah itu. Ibnu Sina memanfaatkan perpustakaan itu untuk membaca buku-buku kuno dalam berbagai bidang ilmu. Dari perpustakaan Sang Amir Nuh bin Nashr ini Ibnu Sina berhasil mendapatkan banyak ilmu pengetahuan untuk bahan-bahan penemuan. Dan ketika berusia 18 tahun Ibnu Sina sudah menguasai berbagai bidang ilmu.
Ketika berusia 22 tahun, ayah Ibnu Sina meninggal dunia. Terpaksa ia mengambil alih tugas-tugas ayahnya. Namun itu tidak berlangsung lama. Ibnu Sina harus meninggalkan Bukhara karena telah terjadi goncangan pemerintahan. Mula-mula ia pindah ke Gurganj selama 10 tahun. Kemudian pindah ke Nasa’, kemudian pindah lagi ke Baward, Thus lalu ke Samalqan, Sajarm, Surjan, dan terus berpindah-pindah guna mengamalkan dan mempelajari ilmu baru.
Karya Tulis Ibnu Sina
Sesungguhnya Ibnu Sina adalah salah seorang tokoh besar Islam. Ia adalah filosof dari timur. Hal itu bukan saja diakui orang-orang Arab melainkan juga ilmuwan barat. Menurut mereka Ibnu Sina adalah orang yang jenius, cerdik, dan pintar. Selain terkenal sebagai ahli kedokteran, ia juga seorang ahli filsafat, astronom dan ahli ilmu jiwa (psikolog handal). Ibnu Sina telah meninggalkan karya-karya agung yang dapat membantu meningkatkan keluhuran harkat umat manusia. Tidak berlebihan jika para penulis Prancis memberinya gelar “Aristoteles Islam” atau juga “Hipocrates Islam”.
Ibnu Sina dikenal aktif dalam urusan-urusan pemerintahan, pendidikan, penulisan, kedokteran atau kesehatan dan lain-lain. Washtankald, seorang Ilmuwan Jerman sempat menghitung karya tulis Ibnu Sina tidak kurang dari 150 judul yang membahas berbagai macam ilmu, seperti kedokteran, filsafat, agama, astronomi, bahasa, kebudayaan, sastra, musik, arsitektur, logika, dan ketuhanan. Ibnu Sina telah menyumbangkan kekayaan ilmunya pada umat manusia. Padahal ia hidup pada zaman yang sering terjadi kekacauan. Karya-karya tulis Ibnu Sina menjadi sangat khas dan istimewa berkat isinya yang berbobot, pembahasannya yang cukup mendalam, keterangannya yang jelas dan kepintarannya dalam mengolah informasi menjadi tulisan yang mudah dipahami.
Diantara tulisan Ibnu Sina yang cukup terkenal adalah al-Qanun (Kedokteran), al-Syifa, al-Isyarat (filsafat), dan as-Siyasah (pendidikan). Bahkan Al-Qanun dijadikan salah satu literatur utama ilmu kedokteran pada sejumlah universitas Eropa hingga abad 18. Ibnu Sina juga menemukan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi kesehatan umat manusia. Bahkan ia adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan penyuntikan dibawah kulit pasien, dan menggunakan cara pembiusan untuk mengobati luka.
Apa yang dilakukan Ibnu Sina tersebut jauh lebih maju daripada yang terjadi di negara-negara Eropa saat itu yang masih menganut takhayul dan sihir dalam mengobati berbagai penyakit. Yang terjadi di Eropa saat itu adalah zaman kegelapan, konon apabila ada orang sakit, ia disalib pada sebatang pohon. Kemudian tabib atau dukun memukulinya dengan kejam sampai setan atau roh halus lainnya keluar dari tubuh orang tersebut. Menurut mereka, setan dan roh halus itulah penyakitnya.
Begitulah perbedaan peradaban Eropa dan Muslim saat itu. Ini adalah fakta, penulis bukan melebih-lebihkan namun itulah faktanya. Saat Eropa berada di zaman kegelapan, Islam justru berada di zaman kegemilangan.
Berikut ini adalah daftar beberapa buku yang dihasilkan oleh Ibnu Sina:
1. Al-Qanun (Aturan) 10 jilid
2. Al-Syifa’ (Penyembuhan atau Pengobatan) 8 jilid
3. Al-Isyarat (Petunjuk) 1 jilid
4. AL-Majmu’ (Himpunan) 1 jilid
5. Al-Biir wa a-l Itsm (Perbuatan baik dan dosa) 2 jilid
6. Al-Arshad al-Kulliyyat (Petunjuk Lengkap) 1 jilid
7. Al-Hashil wa Al-Mahshul (pokok-pokok) 2 jilid
8. An-Najad (pembebasan) 3 jilid
9. Al-Inshaf (keputusan) 20 jilid
10. Al-Hidayat (petunjuk) 1 jilid
Beliau wafat di Hamadzan pada hari jum’at di bulan Ramadhan 428 H dalam usia 58 tahun. Jenazahnya dimakamkan di kota tersebut dan hingga sekarang masih ramai dikunjungi orang dari berbagai penjuru dunia.
Sungguh besar jasa Ibnu Sina bagi umat manusia. Semoga Alloh SWT menerima amalnya dan mendapat balasan yang terbaik di sisi-Nya. Amin.
B. Ibnu Rusd’
Ibnu Rusyd adalah salah seorang yang paling dikenal dunia Barat dan Timur. Nama lengkapnya Abu al-Walid Muhammad ibnu Ahmad Ibnu Muhammad ibnu Ahmad ibnu Ahmad ibnu rusyd, lahir di Cordova, Andalus pada tahun 520 H/ 1126 M, sekitar 15 tahun setelah wafatnya abu Hamid al-Ghazali. Ia ditulis sebagai satu-satunya filsuf Islam yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang semuanya menjadi fuqaha’ dan hakim. Ayahnya dan kakeknya menjadi hakim-hakim agung di Andalusia. Ibnu Rusyd sendiri menjabat hakim di Sevilla dan Cordova pada saat terjadi hubungan politik yang penting antara Andalusia dengan Marakasy, pada masa Khalifah al-Manshur. Hal itu mencerminkan kecerdasan otak dan ghirah kepada ilmu pengetahuan dalam keluarga ini sudah tumbuh sejak lama yang kemudian semakin sempurna pada diri ibnu Rusyd. Karena itu, dengan modal dan kondisi ini ia dapat mewarisi sepenunya intelektualitas keluarganya dan menguasai berbagai disiplin ilmu yang ada pada masanya.
Tidak hanya seorang ilmuan terpandang, ia juga ikut ke medan perang melawan Alphonse, raja Argon. Khalifah begitu menghormati Ibnu Rusyd melebihi penghormatannya pada para pejabat daulah al-Muwahhidun dan ulama-ulama yang ada masa itu. Walau pun demikian Ibnu Rusyd tetap menjadi orang yang rendah hati, ia menampilkan diri secara arif selayaknya seorang guru dalam memberi petunjuk dan pengajaran pada umat. Hubungan dekat dengan Khalifah segera berakhir, setelah Khalifah menyingkirkannya dari bahagian kekuasaan di Cordova dan buku-buku karyanya pernah diperintahkan Khalifah untuk dimusnahkan kecuali yang berkaitan dengan ilmu-ilmu murni saja. Ibnu Rusyd mengalami hidup pengasingan di Yasyanah.[3] Tindakan Khalifah ini menurut Nurcholish Madjid, hanya berdasarkan perhitungan politis, dimana suasana tidak kondusif dimanfaatkan oleh para ulama konservatif dengan kebencian dan kecemburuan yang terpendam terhadap kedudukan Ibnu Rusyd yang tinggi.
Ibnu Rusyd mempelajari ilmu fiqh dan perubatan daripada rakannya yang juga merupakan tokoh perubatan yang terkenal di Sepanyol, Ibnu Zuhr yang pernah bertugas di sebagai doktor istana di Andalusia.
Sebelum meninggal dunia, beliau telah menghasilkan bukunya yang terkenal Al Taysir. Buku itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Inggeris dengan judul Faclititation of Treatment.
Selain menjalin perhubungan yang akrab dengan Ibnu Zuhr, Ibnu Rusyd juga mempunyai hubungan yang baik dengan kerajaan Islam Muwahidin. Hubungan ini telah membolehkan Ibnu Rusy dilantik sebagai hakim di Sevilla pada tahun 1169. Dua tahun kemudian, beliau dilantik menjadi hakim di Kardova.
Selepas beberapa waktu menjadi hakim, beliau dilantik sebagai doktor istana pada tahun 1182 berikutan persaraan Ibn Tufail. Ramai yang berasa cemburu dan dengki dengan kedudukan Ibnu Rusyd. Kerana desakan dan tekanan pihak tertentu yang menganggapnya sebagai mulhid, beliau dibuang ke daerah Alaisano.
Setelah selesai menjalani tempoh pembuangannya, beliau pulang semula Kardova. Kehadirannya di Kardova bukan sahaja tidak diterima, tetapi beliau telah disisihkan oleh orang ramai serta menerima pelbagai penghinaan daripada masyarakatnya.
Pada lewat penghujung usianya, kedudukan Ibnu Rusyd dipulihkan semula apabila Khalifah Al-Mansor Al-Muwahhidi menyedari kesilapan yang dilakukannya. Namun, segala kurniaan dan penghormatan yang diberikan kepadanya tidak sempat dikecapi kerana beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1198.
Kematiannya merupakan kehilangan yang cukup besar kepada kerajaan dan umat Islam di Sepanyol. Beliau tidak meninggalkan sebarang harta benda melainkan ilmu dan tulisan dalam pelbagai bidang seperti falsafah, perubatan, ilmu kalam, falak, fiqh, muzik, kaji bintang, tatabahasa, dan nahu.
Pengalaman pahit dan tragis yang dialami Ibnu Rusyd adalah seperti pengalaman hidup yang dialami para pemikir kreatif dan inovatif terdahulu. Namun kecintaannya kepada ilmu pengetahuan, membaca, menulis dan bermuzakarah tidak pernah surut. Kecintaan pada ilmu pengetahuan membentuk kepribadiannya sebagai seorang inklusif, toleran dan suka memberi maaf. Sifat kepribadian ini menurut al-Aqqad menyebabkan ia (saat menjadi hakim) selalu sulit dalam menjatuhkan eksekusi, dan jika eksekusi harus dilakukan ia serahkan kepada para wakilnya.
C. Abu Ali Al Hasan Ibnu Haytam
Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen merupakan kelahiran Iraq. Alhazen dilahirkan di Al-Basrah pada tahun 354 Hijriah atau 965 Masehi dan meninggal pada tahun 1039 Masehi di Kairo, Mesir. Alhazen merupakan ahli sains, matematika, filosofi, astronomi, dan polimath dari masa ke-emasan Kekaisaran Islam.
Masa muda Alhazen bertepatan dengan dikuasainya Mesir oleh Ke-khalifahan Fatimiyah. Dikuasainya Mesir oleh Ke-khalifahan Fatimiyah dimulai setelah keberhasilannya menguasi lembah Nil pada tahun 969 M, yang akhirnya Mesir dijadikan ibukota baru ke-Khalifahan Fatimiyah.
Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen memulai pendidikan awalnya di Basrah. Pada awalnya, Alhazen menempuh pendidikan di Basrah untuk menjadi seorang pegawai negeri. dan Akhirnya, beliau pun diangkat menjadi menteri Basrah dan sekitarnya. Namun, saat menjadi menteri inilah beliau tidak senang dan akhirnya setelah melalui beberapa waktu untuk berfikir, beliau pun memutuskan untuk mengabdikan sisa hidupnya untuk matematika, fisika, dan ilmu-ilmu lainnya.
Alhazen pun akhirnya meninggalkan jabatannya sebagai menteri di Basrah dan akhirnya pergi ke Mesir untuk memperdalam ilmu-ilmunya. Disana Alhazen atau Ibnu Haitham melakukan penelitian-penelitian ilmiah diabawah naungan Al-Hakim. Al-Hakim adalah raja Ke-kahalifahan Fatimiyah. Namun, saat Alhazen diperintahkan mengatur aliran Nil beliau gagal dan akhirnya dipindahkan oleh Al-Hakim untuk jabatan Administratif. Tapi Alhazen berpura-pura gila karena beliau tidak percaya kepada Al-Hakim dan menurutnya Al-Hakim adalah orang yang berbahaya.
Setelah kematian Al-Hakim, Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham membuktikan dirinya bahwa selama ini beliau hanya berpura-pura gila. Menurut Al-Qifti, Ibnu Haitham menghabiskan sisa hidupnya di dekat Masjid Al-Azhar. Disana Alhazen menulis buku tentang matematika, mengajar, dan menghasilkan uang melalui menyalin buku.
Sebenarnya, ada berbagai versi mengenai biografi Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen. Seperti ada yang mengatakan beliau berpura-pura gila sejak di Basrah.
Untuk menghargai kontribusinya terhadap astronomi, nama beliau akhirnya di abadikan sebagai nama salah satu kawah di Bulan serta wajah beliaupun di abadikan sebagai gambar di salah satu mata uang Iraq.
Karya-Karya dan Kontribusi Abu Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen
Selama hidupnya Ibnu Haytham telah melahirkan berbagai karya-karya yang dituangkan dalam bentuk buku. Beliau telah menulis buku hasil buah pikirannya sekitar 200 Buku. Maka tak heran dan tak salah jika beliau disebut sebagai "Bapak Optik Modern, Bapak Fisika Modern, dan Bapak Metodologi Ilmiah". Namun, dari 200 buku karangannya, hanya 55 buku yang berhasil diselamatkan.
Salah satu karangan beliau yang terkenal adalah Bukunya yang berjudil Al-Manazir. Buku Al-Manazir ini disebut-sebut sebagai "Book of Optics". Ini dikarenakan buku ini merupakan kontributor terbesar dan data penelitian pertama yang menyangkut dengan bidang optik. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa latin pada tahun 1270 M. Buku ini juga merupakan pedoman dasar ilmuwan-ilmuwan barat dalam membuat peneitian-penelitian tentang optik. Hingga muncllah nama-nama besar seperti Kepler dan Roger Bacon yang menemukan teleskop dan mikroskop.
Ibnu Haitham merupakan orang yang pertama kali yang memberikan gambaran akurat tentang bagian-bagian mata dan cara kerjanya terhadap rangsangan cahaya. Selain itu, Ibnu Haytham juga disebut sebagai Bapak Metodolodi Ilmiah karena beliau merupakan orang pertama yang membuat sebuah hipotesis berdasarkan penelitian yang benar dan sesuai dilapangan. Dia adalah orang pertama yang menyadari bahwa hipotesis perlu diuji melalui eksperimen diverifikasi atau bukti matematika, sehingga mengembangkan metode ilmiah 200 tahun sebelum diadopsi oleh para ilmuwan Eropa.
Dalam Bidang Matematika, Ibnu Haytham menemukan keterkaitan antara geometri dan aljabar yang kemudian disebut dengan analisis aljabar. Dalam teori bilangan, kontribusinya melibatkan pemecahan masalah dari congruences menggunakan apa yang sekarang dikenal sebagai Teorema Wilson.
Sementara dalam bidang astronomi dan astrofisika, Beliau menulis buku Mizan Al-Hikmah. Dalam Bukunya itu Alhazen membahas kepadatan atmosfer dan hubungannya dengan tinggi badan. Menggunakan teori ini, ia juga berusaha untuk mengukur tinggi atmosfer homogen. Ia memaparkan penjelasan rinci tentang struktur bumi dan juga membuat model gerakan planet-planet tanpa kontradiksi yang melekat yang hadir dalam model Ptolemy. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemui prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan yang bernama Trricella yang mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menemukan kewujudan tarikan gravitasi sebelum Issaac Newton mengetahuinya.
Karangan-Karang Beliau yang lain adalah :
· Al'Jami' fi Usul al'Hisab yang mengandungi teori-teori ilmu metametik dan metametik penganalisaannya;
· Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib mengenai ilmu geometri;
· Kitab Tahlil ai'masa^il al 'Adadiyah tentang algebra;
· Maqalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi semua tempat;
· Maqalah fima Tad'u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak dan Risalah fi Sina'at al-Syi'r mengenai teknik penulisan puisi
D. Al-Fargani
Al-Farghani adalah seorang ahli astronomi muslim yang sangat berpengaruh. Nama lengkapnya adalah Abu al-Abbas bin Muhammad bin Kalir al-Farghani. Di Barat, para ahli astronomi abad pertengahan mengenalnya dengan sebutan al-Farghanus.
Al-Farghani berasal dari Farghana, Transoxania. Farghana adalah sebuah kota di tepi sungai Sardaria, Uzbekistan. Ia hidup di masa pemerintahan khalifah al-Ma'mun (813-833) hingga masa kematian al-Mutawakkil (847-881). Al-Farghani sangat beruntung hidup di dua masa tersebut karena pemerintah kekhalifahan memberi dukungan penuh bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buktinya, sang khalifah membangun sebuah lembaga kajian yang disebut Akademi al-Ma'mun, dan mengajak al-Farghani untuk bergabung. Bersama para ahli astronomi lain, ia diberi kesempatan menggunakan peralatan kerja yang sangat canggih pada masa itu. Ia memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengetahui ukuran bumi, meneropong bintang, dan menerbitkan laporan ilmiah. Pada tahun 829, al-Farghani melakukan penelitian di sebuah observatorium yang didirikan oleh khalifah al-Ma'mun di Baghdad. Ia ingin mengetahui diameter bumi, jarak, dan diameter planet lainnya. Pada akhirnya, ia berhasil menyelesaikan penelitian tersebut dengan baik.
Al-Farghani juga termasuk orang yang turut memperindah Darul Hikmah al-Ma'mun dan mengambil bagian dalam proyek pengukuran derajat garis lintang bumi. Al-Farghani juga berhasil menjabarkan jarak dan diameter beberapa planet. Pada masa itu, hal tersebut merupakan pencapaian yang sangat luar biasa.
Hasil penelitian al-Farghani di bidang astronomi ditulisnya dalam berbagai buku. Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum (Asas-Asas Ilmu Bintang) adalah salah satu karya utamanya yang berisi kajian bintang-bintang. Sebelum masa Regiomontanus, Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum adalah salah satu buku yang sangat berpengaruh bagi perkembangan astronomi di Eropa.
Di dalam buku tersebut, al-Farghani memang mengadopsi sejumlah teori Ptolemaeus, tapi ia mengembangkanya lebih lanjut hingga membentuk teorinya sendiri. Tak heran, Harakat a-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum mendapatkan respon yang positif dari para ilmuwan muslim dan non muslim. Buku ini pun diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris mengalami perubahan judul menjadi The Elements of Astronomy. Pada abad XII, buku ini diterjemahkan pula dalam dua versi bahasa Latin. Salah satunya diterjemahkan oleh John Seville pada tahun 1135, sebelum kemudian direvisi oleh Regiomontanus pada tahun 1460-an. Sebelum tahun 1175, karya ini juga sempat diterjemahkan oleh Gerard Ceremona.
Selanjutnya, Dante melengkapi karya al-Farghani ini dengan menambahkan pendapatnya tentang astronomi dan memasukkan karyanya yang berjudul La Vita Nuova. Seorang ilmuwan Yahudi yang bernama Jacob Anatoli juga menerjemahkan karya ini dalam bahasa Yahudi, dan menjadi terjemahan latin versi ketiga (1590). Pada tahun 1669, Jacob Golius menerbitkan teks Latin yang baru. Bersamaan dengan itu, sejumlah ringkasan karya al-Farghani telah beredar di kalangan para ilmuwan. Di kemudian hari, The Elements of Astronomy diakui sebagai sebuah karya yang sangat berpengaruh bagi para ilmuwan masa itu.
Tidak hanya aktif di bidang astronomi, al-Farghani juga aktif di bidang lain, seperti teknik. Seorang ilmuwan yang bernama Ibnu Tughri Birdi berkata bahwa al-Farghani pernah ikut melakukan pengawasan pada proyek pembangunan Great Nilometer di Kairo Lama (861). Nilometer adalah sebuah alat pengukur pasang-surut air sungai Nil. Alat ini dibangun di pulau Roda, sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan Kairo. Nilometer berbentuk tiang yang mampu mencatat ketinggian air. Bangunan tersebut berhasil diselesaikan bersamaan dengan meninggalnya khalifah al-Mutawwakil, sang pencetus pembagunan Nilometer.
Al-Farghani juga pernah ditugaskan melakukan pengawasan pada sebuah proyek penggalian kanal di kota baru, al-Ja'fariyya, yang terletak berdekatan dengan Samaran di daerah Tigris. Proyek tersebut bernama Kanal al-Ja'fari. Saat itu, al-Farghani memerintahkan para pekerja untuk membuat bagian hulu kanal lebih dalam dari pada bagian yang lain. Dengan begitu, tidak akan ada air yang mengaliri kanal tersebut, kecuali jika permukaan air sungai Tigris sedang pasang. Kebijakan al-Farghani ini sempat membuat khalifah marah, namun hitungan al-Farghani kemudian dibenarkan oleh seorang pakar teknik yang berpengaruh, Sind bin Ali. Akhirnya, sang khalifah mau menerima kebijakan tersebut. Dalam bidang teknik, al-Farghani juga membuat karya dalam bentuk buku, yaitu Kitab al-Fusul, Ikhtiyar al-Majisti, dan Kitab 'Amal al-Rukhamat.
Karya utama al-Farghani yang berbahasa Arab masih tersimpan baik di Oxford, Paris, Kairo, dan di perpustakaan Universitas Princeton. Atas karya dan jasanya yang begitu banyak, nama al-Farghani dikenal sebagai salah satu perintis astronomi modern. Al-Farghani adalah tokoh yang memperkenalkan sejumlah istilah astronomi asli Arab pada dunia, seperti azimuth, nadir, dan zenith.
E. Ibnu Al-Baitar
Ibn al-Baitar atau nama penuhnya Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi adalah salah seorang saintis terulung Muslim Sepanyol. Beliau dilahirkan di sebuah kota dikenali Malaqa atau Malaga di Sepanyol pada akhir kurun ke-12. Beliau merupakan seorang ahli botani dan farmasi yang terkenal pada kurun pertengahan.
Beliau belajar ilmu botani daripada Abu al-Abbas al-Nabati. Perkara pertama yang dilakukannya ialah mengumpul tumbuh-tumbuhan dari seluruh Sepanyol. Pada tahun 1219, beliau meninggalkan Sepanyol untuk menjalankan kerja-kerja mengumpul tumbuh-tumbuhan menerusi pengembaraan di bahagian utara susur pantai benua Afrika. Pengembaraan itu menjangkau sehingga ke benua Asia Kecil. Cara beliau mengembara sama ada di darat atau laut tidak diketahui sehingga hari ini. Bagaimanapun antara tempat-tempat yang beliau singgah dan lawati ialah Bugia, Qastantunia (Constantinople), Tunis, Tripoli, Barqa and Adalia.
Selepas tahun 1224, beliau menyertai perkhidmatan al-Kamil kerajaan Gabenor Mesir dan dilantik sebagai ketua pakar herba. Pada tahun 1227, al-Kamil telah meluaskan kuasanya sehingga ke Damsyek manakala Ibn al-Baitar mengiringinya ke sana yang mana ia turut menyumbang kepadanya untuk mengumpul tumbuh-tumbuhan di Syria. Penyelidikannya mengenai tumbuh-tumbuhan ketika itu turut diperluaskan ke beberapa kawasan lain termasuk Arab Saudi dan Palestin.
Di kedua-dua negara itu, beliau berpeluang melawat stesen penyelidikan dan mengumpul tumbuh-tumbuhan yang terdapat di situ. Beliau meninggal dunia di Damsyek pada tahun 1248. Sumbangan utama Ibn Baitar ialah Kitab al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrada yang merupakan salah sebuah kompilasi botani yang terhebat mengenai tumbuh-tumbuhan perubatan di Arab Saudi.
Statusnya sebagai pakar botani terus unggul di kalangan ahli botani lain sehingga kurun ke-16. Ini ada kaitan dengan kerja-kerjanya yang penuh sistematik terutama pada awal penglibatannya dalam dunia botani. Kritikan yang diterimanya ketika itu tidak mematahkan semangat beliau, sebaliknya menyuntik semangat kepadanya untuk menyumbang dalam bidang botani. Ensiklopedianya itu mengandungi kira-kira 1,400 pelbagai perkara yang sebahagian besarnya mengenai tumbuhan perubatan dan sayur-sayuran. Lebih mengagumkan, ensiklopedia itu mendedahkan kira-kira 200 jenis tumbuh-tumbuhan yang sebelum itu tidak dikenali.
Buku itu ditulis hasil rujukannya daripada 150 penulis lain yang kebanyakannya dari Arab Saudi dan ia turut memetik kenyataan 20 ahli sains terawal Greek. Ensiklopedia itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan diterbitkan pada tahun 1758. Hasil karyanya yang kedua ialah Kitab al-Mlughni fi al-Adwiya al-Mufrada iaitu sebuah ensiklopedia perubatan.
Beberapa jenis dadah telah disenaraikan mengikut kesesuaiannya dengan nilai-nilai terapeutik atau ilmu perubatan mengenai cara merawat atau mengubati penyakit. Selain itu, terdapat 20 bab berlainan mengenai tumbuh-tumbuhan yang mempunyai signifikan dengan penyakit berpunca dari kepala, telinga, mata dan lain-lain. Beliau turut memetik kenyataan daripada pakar bedah Muslim terkenal, Abul Qasim Zahrawi untuk dimuatkan ke dalam bab berkaitan pembedahan.
Selain menggunakan bahasa Arab untuk menamakan tumbuh-tumbuhan yang ditemuinya, Ibn Baitar turut menggunakan bahasa Greek dan Latin untuk tujuan itu. Sumbangan Ibn Baitar dalam bidang ini lebih kepada karakter hasil pemerhatian, analisis dan klasifikasinya terhadap tumbuh-tumbuhan. Ia turut dilihat memiliki pengaruh dari Barat dan Timur dalam ilmu botani dan perubatan. Sejak kitab Jami diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa berkenaan, ramai ahli sains lain mula mengkaji isi kandungannya dan seterusnya menjadikannya sebagai bahan rujukan. Ibnu Baitar meninggal dunia di Damsyek pada tahun 1248.
F. Abu Hasan Ali Al-Mas’ud
Al-Mas’udi dikenal sebagai sejarawan dan ahli geografi Arab. Ia dilahirkan di Baghdad, Irak, pada akhir abad XIX. Nama lengkapnya adalah Abu al-Hasan Ali bin Husein Ibnu Ali Mas’udi. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, al-Mas’udi tertarik mempelajari sejarah dan adat-istiadat masyarakat suatu tempat. Hal inilah yang mendorongnya untuk mengembara dari satu negeri ke negeri lain, mulai dari Persia, Istakhr, Multan, Manura, Ceylon, Madagaskar, Oman, Caspia, Tiberias, Damaskus, Mesir, dan berakhir di Suriah. Dalam pengembaraannya, al-Mas’udi mempelajari ajaran Kristen dan Yahudi, serta sejarah negara-negara Barat dan Timur.
Kitab Akhbar az-Zaman adalah salah satu karya al-Mas’udi yang terdiri dari tiga puluh jilid. Buku ini berisi uraian sejarah dunia. Karya lainnya adalah Kitab al-Ausat, yang berisi kronologi sejarah umum. Pada tahun 947, kedua karya tersebut digabungkan menjadi satu dalam sebuah buku yang berjudul Muruj adz-Dzahab wa Ma’adin atauMeadows of Gold and Mines of Precious Stones (Padang Rumput Emas dan Tambang Batu Mulia). Pada tahun 956, karya ini direvisi kembali dan diberikan sejumlah tambahan oleh penulisnya.
Muruj adz-Dzahab wa Ma’adin dianggap sebagai buku yang memberikan dasar-dasar teori evolusi. Dengan pertimbangan tersebut, buku ini diterbitkan kembali di Kairo (1866) dan diterjemahkan dalam bahasa Perancis oleh C.B. de Maynard dan P. de Courteille. Hasil terjemahan itu kemudian dibagi menjadi sembilan jilid dan dicetak di Paris (1861-1877). Buku jilid pertama sempat diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh A. Sprenger dan dicetak di London.
Selain Muruj adz-Dzahab wa Ma’adin, karya al-Mas’udi lainnya adalah Kitab at-Tanbih wa al-Isyraf (Book of Indication and Revision), yaitu sebuah buku yang berisi ringkasan koreksi terhadap tulisannya yang lain. Buku ini juga memaparkan garis besar pandangan filsafat al-Mas’udi tentang alam dan sejumlah pemikiran evolusinya. Di kemudian hari, buku ini diedit oleh M.J. de Geoje, sebelum kemudian diterjemahkan dalam bahasa Perancis oleh Carra de Vaux pada tahun 1896.
Al-Mas’udi meninggal dunia pada tahun 956.
G. Al-Khawarizmi
Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Ia dikenal sebagai penemu dari Aljabar dan juga angka nol. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.
Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya ialah :
Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
· Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
· Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang.
Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwa“pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur….” Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann berkata…." al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan hidupnya untuk dunia sains".
Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ yang berarti bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke9M.
Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa pembaharuan modern Islam ini banyak muncul tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi dalam bidang pengetahuan Islam. Meskipun ada sebagian pihak yang memanfaatkannya dengan menyebar agama baru sehingga banyak orang yang imannya lemah berpaling dan meninggalkan Islam. Banyaknya oknum yang mengaku beragama Islam memanfaatkan status dengan memecah belah persatuan Islam dengan melakukan hal yang dilarang oleh agama seperti kasus pemboman yang membunuh banyak orang ketika sedang melakukan ibadah shalat jumat di mesjid. Hal ini sebenarnya untuk menghancurkan persatuan umat Islam karena beberapa orang beranggapan bahwa pelakunya adalah oknum dari agama lain.
Seharusnya ketika telah diadakannya pembaharuan dalam islam ini kita sebagai umat Islam seharusnya bisa mengambil manfaat dari perkembangan tersebut karena pada dasarnya setiap pembaharuan tersebut diadakan untuk mengubah kebiasaan dan perilaku buruk dari manusia itu sendiri.
B. Saran
Kita sebagai generasi muda Islam penerus bangsa sebaiknya dapat menjadikan perkembangan pembaharuan Islam modern ini sebagai suatu acuan untuk mengisi hari-hari dalam kehidupan ini dengan lebih baik. Dan untuk memotivasi diri sendiri agar tidak terjebak dengan sesuatu yang menyesatkan karena sekarang ini kita berada di era globalisasi yang penuh dengan kemajuan di berbagai bidang.
CPU (Central Processing Unit)–Makalah
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “CPU (Central Processing Unit)” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua, guru mata pelajaran, dan pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dikalangan siswa yang sedang mempelajari Ilmu komputer.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Lemahsugih, September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan CPU.................................................................................... 3
2.2 Bagian-bagian dalam CPU .................................................................... 4
2.3 Cara kerja CPU ..................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 12
3.2 Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa orang tahu dan paham menggunakan alat yang namanya komputer, akan tetapi jarang diantara orang yang dapat mengoperasikan komputer tersebut mengenal nama perangkat juga sistem kerja dari komputer itu sendiri. Oleh karena itu alangkah lebih bijaksananya kita tahu, paham, dan mengerti mengenai perangkat komputer dan cara kerjanya khusunya pada bagian CPU.
CPU (Central Processing Unit) jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti Unit Pengolahan Pusat. Merupakan tempat pemrosesan instruksi-instruksi program. Di dalam CPU terdapat berbagai macam perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan komputer. Dengan penjelasan perangkat yang ada di dalam CPU nantinya diharapkan pembaca dapat mengetahui tidak hanya bisa menggunakan akan tetapi juga paham cara kerja dari CPU tersebut.
Pemahaman terhadap cara kerja dan juga perangkat yang ada didalam CPU memudahkan user untuk memperbaiki ketika terjadi kesalahan pada saat pengoperasian. Selain itu, maintenance juga semakin mudah karena user sudah mengetahui perangkat yang terdapat di dalam CPU beserta cara kerjanya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dinamakan dengan CPU?
2. Perangkat apa saja yang terdapat di dalam CPU?
3. Bagaimana cara kerja CPU?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari CPU
2. Mengetahui bagian-bagian yang ada di dalam CPU
3. Mengetahui cara kerja CPU
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Cpu
Central Processing Unit atau disingkat CPU biasanya juga disebut prosessor. Di dalam sistem komputer, piranti ini memegang peran yang sangat penting. CPU sering kali disebut sebagai otak komputer meskipun penyebutannya seperti itu tidak hanya bertindak sebagai mesin pemroses, tetapi tidak berfungsi sebagai pengingat. Fungsi pengingat ditangani oleh komponenen tersendiri yang dinamakan memori. Contoh prosesor yang populer saat ini adalah Pentium III, Pentium 4, celeron, core 2 duo, guard core i5, core i7 dan lain sebagainya.
Kecepatan prosesor dinyatakan dengan satuan megaherts MHz atau gigaheehertz GHz. Kecepatan Pentium 4 misalnya telah mencapai 4,4 GHz dan sangat memungkinkan masih akan terus bertambah. CPU mempunyai bagian-bagian penting. Register adalah memori dalam CPU yang mempunyai kecepatan sangat tinggi. Memori ini digunakan untuk berbagai operasi dalam CPU.
Unit kontrol berfungsi mengendalikan seluruh perangkat dalam sistem komputer. Hal ini dapat dianalogikan dengan otak manusia yang mengontrol seluruh saraf dalam tubuh sehingga seluruh anggota tubuh dapat digerakkan di dasarkan pada instruksi yang terdapat pada program komputer. Setiap instruksi diterjemahkan ke dalam bentuk tindakan yang sesuai dengan dimaksud instruksi bersangkutan.
Unit aritmetika dan logika berperan dalam melaksanakan berbagai operasi perhitungan seperti pengurangan, penjumlahan dan penggalian, maupun operasi pembandingan seperti membandingkan suatu nilai bernilai nol atau tidak.
CPU berfungsi seperti kalkulator, hanya saja CPU jauh lebih kuat daya pemrosesannya. Fungsi utama dari CPU adalah melakukan operasi aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori atau dari informasi yang dimasukkan melalui beberapa perangkat keras, seperti papan ketik, pemindai, tuas kontrol, maupun tetikus. CPU dikontrol menggunakan sekumpulan instruksi perangkat lunak komputer. Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan oleh CPU dengan membacanya dari media penyimpan, seperti cakram keras, disket, cakram padat, maupun pita perekam. Instruksi-instruksi tersebut kemudian disimpan terlebih dahulu pada memori fisik (RAM), yang mana setiap instruksi akan diberi alamat unik yang disebut alamat memori. Selanjutnya, CPU dapat mengakses data-data pada RAM dengan menentukan alamat data yang dikehendaki.
2.2 Bagian-bagian dalam CPU
Bagian-Bagian CPU Di dalam CPU terdapat beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing yang saling berkaitan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Power Supply
Power Supply adalah sebuah perangkat yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan computer. Perangkat ini memiliki 5 connector atau lebih, yang dapat disambungkan keberbagai peralatan seperti Motherboard, Harddisk, Floppy Disk Drive, CD ROM
2. Motherboard
Motherboard ialah papan utama, atau papan sirkuit yang berfungsi untuk menghubungkan setiap komponen pada komputer. Motherboard yaitu papan PCB yang mempunyai jalur - jalur sistematis yang menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya. Motherboard bisa disebut juga Mainboard. Pada mainboard terdapat bagian - bagian input maupun output berupa socket ataupun slot. Seperti socket processor, slot memory, konektor IDE, socket Catu daya, Slot peripheral, I/O port, dll. Jadi semua tempat untuk komponen sudah tersusun rapi di dalam motherboard ini. Motherboard disimpan atau ditempatkan di Casing (Kotak Komputer).
3. Hardisk
Hardisk atau bisa disebut juga hard drive, fixed disk, HDD, atau cukup hard disk saja, adalah media yang digunakan untuk menyimpan file sistem dan data dalam komputer. Hard disk terdiri atas tiga bagian utama, yaitu piringan magnetik, bagian mekanis, serta head untuk membaca data. Piringan tersebut digunakan untuk menyimpan data, sedangkan bagian mekanis bertugas memutar piringan tersebut. Jenis-jenis Hardisk diantaranya ATA, SATA, SCSI .
4. Processor
Processor sering disebut sebagai otak dan pusat pengendali computer yang didukung oleh kompunen lainnya. Processor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer yang berfungsi untuk melakukan perhitungan dan menjalankan tugas. Processor terletak pada socket yang telah disediakan oleh motherboard, dan dapat diganti dengan processor yang lain asalkan sesuai dengan socket yang ada pada motherboard. Salah satu yang sangat besar pengaruhnya terhadap kecepatan komputer tergantung dari jenis dan kapasitas processor.
5. VGA Card
Kartu VGA adalah komponen yang tugasnya menghasilkan tampilan secara visual dari komputer kalian. Hampir semua program menghasilkan keluaran visual, kartu VGA adalah hardware yang memberikan perintah kepada monitor untuk menampilkan keluaran visual yang dapat kita lihat.
6. CD Room
CD-ROM (singkatan dari Compact Disc - Read Only Memory) adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700 MB atau 700 juta bita. CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD Drive. Perkembangan CD-ROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re Write / RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW.
7. Kabel HDD
Kabel data mempunyai fungsi penting juga yakni untuk menghubungkan 1 komponen komputer dengan komponen lainnya, sebagai contoh kabel data ini dapat menghubungkan antara motherboard dan hardisk, tujuannya adalah Hardisk kita dapat terbaca dan melewati sistem yang ada pada motherboard.
8. LAN Card (Local Area Network)
LAN Card mempunyai fungsi sebagai penghubung antara komputer 1 dengan komputer yang lainnya, selama kita mempunyai LAN Card ini sangat memungkinkan kita dapat terhubung dengan internet (tentunya jika kita mempunyai jaringan ADSL) ataupun bisa terkoneksi dengan komputer yang lainnya (jika terhubung ke dalam HUB/Switch).
9. Kabel UTP
Kabel UTP mempunyai fungsi untuk menghubungkan komputer 1 dengan komputer lainnya, jika kita memiliki LAN Card, tapi tidak memiliki kabel UTP maka sangatlah mustahil kita dapat melakukan koneksi antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya.
10. RAM (Random Access Memory)
Memory adalah perangkat yang berfungsi mengolah data atau intruksi. Semakin besar memori yang disediakan, semakin banyak data maupun intruksi yang dapat mengolahnya. RAM adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk menyimpan data. RAM bersifat sementara atau data yang tersimpan dapat dihapus.lain halnya dengan ROM. ROM mempunyai fungsi yang sama dengan RAM tetapi ROM bersifat permanen atau data yang tersimpan tidak dapat dihapus.
1.3 Cara Kerja Cpu
Adapun cara kerja dari CPU (central processing unit) dapat dilihat dari urutannya sebagai berikut:
1. Saat data dan/atau instruksi dimasukkan ke processing-devices, pertama sekali diletakkan di RAM (melalui Input-storage);
2. Apabila berbentuk instruksi ditampung oleh Control Unit di Program-storage, namun apabila berbentuk data ditampung di Working-storage).
3. Jika register siap untuk menerima pengerjaan eksekusi, maka Control Unit akan mengambil instruksi dari Program-storage untuk ditampungkan ke Instruction Register, sedangkan alamat memori yang berisikan instruksi tersebut ditampung di Program Counter.
4. Sedangkan data diambil oleh Control Unit dari Working-storage untuk ditampung di General-purpose register (dalam hal ini di Operand-register). Jika berdasar instruksi pengerjaan yang dilakukan adalah arithmatika dan logika, maka ALU akan mengambil alih operasi untuk mengerjakan berdasar instruksi yang ditetapkan.
5. Hasilnya ditampung di Accumulator.
6. Apabila hasil pengolahan telah selesai, maka Control Unit akan mengambil hasil pengolahan di Accumulator untuk ditampung kembali ke Working-storage.
7. Jika pengerjaan keseluruhan telah selesai, maka Control Unit akan menjemput hasil pengolahan dari Working-storage untuk ditampung ke Output-storage. Lalu selanjutnya dari Output-storage, hasil pengolahan akan ditampilkan ke output-devices.
Cara kerja CPU ini dapat dilihat dengan lebih singkat pada gambar di bawah ini:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Central Processing Unit; (CPU), merujuk kepada perangkat keras komputer yang memahami dan melaksanakan perintah dan data dari perangkat lunak. Istilah lain, pemroses/prosesor (processor), sering digunakan untuk menyebut CPU. Adapun mikroprosesor adalah CPU yang diproduksi dalam sirkuit terpadu, seringkali dalam sebuah paket sirkuit terpadu-tunggal. Sejak pertengahan tahun 1970-an, mikroprosesor sirkuit terpadu-tunggal ini telah umum digunakan dan menjadi aspek penting dalam penerapan CPU.
CPU berfungsi seperti kalkulator, hanya saja CPU jauh lebih kuat daya pemrosesannya. Fungsi utama dari CPU adalah melakukan operasi aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori atau dari informasi yang dimasukkan melalui beberapa perangkat keras, seperti papan tombol, pemindai, tuas kontrol, maupun tetikus. CPU dikontrol menggunakan sekumpulan instruksi perangkat lunak komputer. Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan oleh CPU dengan membacanya dari media penyimpan, seperti cakram keras, disket, cakram padat, maupun pita perekam. Instruksi-instruksi tersebut kemudian disimpan terlebih dahulu pada memori fisik (MAA), yang mana setiap instruksi akan diberi alamat unik yang disebut alamat memori. Selanjutnya, CPU dapat mengakses data-data pada MAA dengan menentukan alamat data yang dikehendaki.
3.1 Saran
Makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu untuk menambah pemahaman dan memberikan pengetahuan yang lebih banyak, alangkah lebih bijaksananya apabila pembaca mencari referensi tambahan sebagai bahan acuan. Kritik dan saran juga selalu kami terima, karena dengan kritik dan saranlah makalah ini menjadi jauh lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Amaludin. 2014. “Pengertian dan Bagian CPU” di unduh dari (http://tubagusamaludin.blogspot.com/2014/10/pengertian-dan-bagian-cpu.html),
Anonim. 2012. “Pengertian Central Processing Unit (CPU)” di unduh dari (http://www.artikeltik.com/pengertian-central-processing-unit.html),
Wikipedia. 2014. “Unit Pemroses Sentral” di unduh dari (http://id.wikipedia.org/wiki/Unit_Pemroses_Sentral),
Membuat Label Undangan

Selamat malam,
Pembaca yang budiman, kali ini kami akan berbagi mengenai cara membuat label untuk undangan. Bagi rental atau warnet tentunya tidak asing dengan perihal mencetak label untuk undangan ini. Para pelanggan juga senang mencetak label undangan dibanding menulis satu persatu nama dan alamat tujuan undangan tersebut. Selain hasilnya lebih rapi, tulisannya lebih mudah dibaca (karena ada beberapa tipe orang yang tulisannya di enkripsi, :D . Dan cuma bisa dibaca oleh dirinya sendiri)
Dengan demikian membuat label dengan computer kemudian dicetak menjadi pilihan yang lebih memberikan banyak keuntungan.
Berikut adalah cara yang biasa kami gunakan dalam mencetak label, mungkin banyak juga sobat blogger lain yang membagi informasi dan caranya step by step. Namun beda manusia beda rasa, beda selera. Kadang kami juga menemukan tutorial yang kurang kami mengerti di blog satu tapi mengerti di blog yang lain. Karena itu, kami tetap bagi buat pembaca semua. Semoga bermanfaat.
Pertama, buat sebuah dokumen excel (bisa juga ms. access) namun untuk sederhana kami menggunakan excel. Dalam dokumen excel, bentuk seperti ini:
Silahkan teruskan sampai selesai semua tamu yang diundang, Kemudian simpanlan ke tempat yang mudah diakses, katakanlah….desktop.
Selanjutnya kita buka sebuah dokumen ms. word. Kemudian klik pada tab mailing—>start mail merge—>label :
Pilih new label kemudian susun seperti gambar berikut (umumnya label yang digunakan adalah nomor 103) karena itu kami memberikan setting untuk tipe tersebut. Namun bisa juga disesuaikan untuk jenis lain.
Klik oke, kemudian akan tampil:
Klik pada select recipients—> Use Existing List
Browse kepada file excel yang tadi pembaca simpan di desktop. Klik Ok.
Kemudian pada ms. Word menggunakan keyboard tekan (ctrl+a) lanjutkan dengan (ctrl+e) untuk menyeleksi semua tabel dan membuatnya menjadi rata tengah. Arahkan kursor pada tabel pertama baris paling atas Kemudian klik pada insert Merge Field lalu pilih Nama kemudian enter.
Insert merge field lagi kemudian pilih Ket/gelar lalu enter, ketik “Di” (secara manual) kemudian enter lalu alamat. seperti pada gambar berikut:
Klik pada update label kemudian semua tabel akan terisi seperti berikut ini
Sebenarnya disini kita bisa langsung melakukan print dokumen label tersebut, namun kami biasanya menemukan ada beberapa nama/gelar/alamat yang terlalu panjang sehingga terpotong ke bawah dan menyebabkan label menjadi kurang rapi, sebaiknya pembaca mengklik finish and merge—>Edit Individual document. Kemudian periksalah sekali lagi agar rapi. Nama yang terlalu panjang bisa disingkat menjadi lebih pendek. Atau mungkin berubah fikiran untuk mengganti jenis font, ketebalan dan ukurannya bisa juga dilakukan disini.
jangan lupa untuk membuka setting printer dan memastikan pilihan kertasnya menjadi Letter 8.5 x 11’ karena apabila anda memilih A4 di setting printernya, hasilnya akan terlalu ke bawah dan tidak pas pada labelnya.
Demikian tutorial sederhana dari kami. Terima kasih telah menyempatkan diri membacanya.